Foto ilustrasi FPI |
Kisah ini diceritakan oleh seseorang asli Cimahi yang kebetulan saat itu sedang perjalanan dari Bandung menuju Semarang.
Waktu itu di daerah Tegal, 4 Mei 2013 sekira pukul 00.30 setelah saya selesai sholat isya di suatu masjid dan akan makan di sebuah rumah makan yang terletak di depan gudang Bulog setelah kota Tegal tiba tiba terjadi keributan di seberang tempat saya makan.
Ketika keluar dari mobil dan menyebrang untuk melihat keributan tersebut,ternyata ada 2 orang laki laki yang memakai atribut rompi FPI (Front Pembela Islam) sedang adu mulut dengan 1 orang pemuda yang di tuduh sebagai anak jalanan yang suka minum minuman keras. Padahal pemuda tersebut sedang duduk beristirahat di sebuah warung yang sudah tutup,yang secara kebetulan di warung yang sebelahnya yang juga sudah tutup ada beberapa anak punk sedang minum minuman keras. Entah bagaimana awalnya sampai terjadi keributan soalnya ketika didatangi dan beberapa sopir truk, kernet truk keributan itu sudah terjadi
Setelah banyak orang yang melihat melihat apa yang terjadi, mereka yang ribut di ajak ke warung yang masih buka untuk menyelesaikan dan di tanyakan oleh beberapa warga kampung sekitar keributan itu terjadi. Dan saya pun tertarik untuk mengikutinya.
Pemuda yang memakai jaket kulit dan menenteng tas gendong menceritakan awal muasal sampai terjadi keributan
Pemuda :
"Awalnya saya sedang beristirahat di warung depan sebrang jalan,dari jam 8 malam saya sudah beristirahat di warung tersebut,saya dalam perjalanan syiar jalan kak pulang pergi banten madura dari pondok pesantren di pandeglang banten,saya istirahat karena sudah lelah berjalan dari mulai Comal Pemalang jam 6 pagi sampai di sini jam 8 malam,saya putuskan istirahat di warung yg tutup kebetulan ada dipannya ( semacam tempat tidur dari papan kayu ),ya saya istirahat saja di warung itu"
Warga :
"Lah terus ada masalah apa sampai terjadi keributan anda dan 2 orang ini ( FPI-red ) ??"
Pemuda:
Saya tidak tau awal mulanya terjadi keributan,saya bangun karena dengar keributan itu, saya lihat 2 orang ini mengusir beberapa anak yg rambutnya ga karuan,ya saya diam saja karena pada saat saya istirahat mereka belum ada,saya tadi hanya sendiri,saya berdiri untuk melihat ada apa,2 orang ini mengusir anak jalanan yg tadi sudah pergi,tiba tiba tampa menanyakan saya ini siapa ko maen tendang ,kebetulan tas yg saya bawa posisinya di depan,saya tidak menyangka akan di tendang seperti itu ya saya terjatuh,mereka bilang ke saya pakai bahasa jawa yg saya tidak mengerti apa yg mereka ucapkan,lalu saya bilang maaf ada apa ini ko maen tendang,dan jangan pakai bahasa jawa karena saya bukan orang jawa,terus mereka marah marah kepada saya menyuruh saya pergi dari sini untuk ikut anak jalanan tadi...saya bilang saya bukan teman mereka,belum sempat saya jelaskan mas yg satu ini nendang lagi tas saya,ya saya marah karena di dalam tas saya ada Kitab Suci AL- Quran,
FPI : "Kenapa kamu ga bilang dari awal kalau di tas kamu ada AL-Quran?"
Pemuda:
"Apa mas tadi bertanya kalau mau nendang saya ?? kan anda langsung nendang saya tampa menanyakan saya ini siapa,anda jangan menilai setiap orang itu sama hanya karena saya memakai kaos oblong bercelana pendek terus anda dengan enaknya main tendang aja"
Warga :
"Hei Dengar dulu pembicaraan masnya ini" ( warga berkata sama anggota FPI ).
Terus gimana mas??
Pemuda :
"Ya saya tanya ke orang ini,kenapa menendang saya,dan apa salah saya,mereka tetap bilang sudah ikuti teman kamu dan jangan bikin kotor kota saya sama anak berandalan kaya kamu"
FPI : "Saya tidak bilang seperti itu!"
Pemuda :
"Saya pegang Al-Quran lho ini..anda berani bersumpah di atas Al-Quran ini kalau anda tadi bilang seperti itu >???
(FPI diam ga berani jawab)
Pemuda :
"Nah mas yang nendang saya ini orang nya ko emosian,saya tanya tadi sama anda kan,kenapa anda menendang saya,anda tetap saja bilang saya berandalan..dan anda menarik tas saya untuk menyuruh saya pergi,karena saya ga mau pergi anda coba menendang lagi saya,ya sudah saya lawan saya dorong dia sambil saya bilang kalau di tas saya ada Kitab Suci Al-Quran,mas yg satu ini sudah siap mau memukul saya,saya cepat buka tas saya dan saya keluarkan Al-quran dari dalam tas saya,saya jelaskan saya anak pesantren yg lagi jalan,tapi mas yg ini emosi karena saya dorong sampai dia terjatuh,saya terangkan anda sudah berbuat zolim kepada saya dan Kitab Suci Umat Islam,karena anda tadi menendang saya pas mengenai tas saya,saya simpan tas dan Al-Quran di dipan,saya ajak mereka duduk bicara baik baik,tapi mas ini ( menunjuk orng yg menendang tas nya ) emosinya ga bisa di kendalikan,dia terus berteriak menantang saya untuk berkelahi,saya heran apa dia tidak melihat apa yg saya bawa ???"
FPI :
"Kalau kamu anak pesantren kenapa kamu tidak berpakaian sejatinya anak pesantren?" ( dengan nada emosi )
Pemuda :
"Loh saya kan jalan kaki mas,bukan pakai kendaraan seperti anda,saya berpakaian seperti ini karena pakaian yg paling bersih untuk saya Solat,dan tidak ada salahnya saya berpakaian seperti ini,yg saya pakai masih sopan kok"
FPI :
"Kamu kenapa ga istirahat di masjid,malah tidur di warung,katanya anak pesantren !!"
Pemuda :
"Maaf mas,saya tadi sudah bilang,pakaian saya kotor,saya tidak ingin mengotori masjid meskipun itu hanya tidur di serambinya saja,masjid itu tempat untuk ibadah bukan tempat untuk tidur,anda seharusnya mengerti kan anda orang dari organisasi ke islaman,apa anda tidak di ajarkan amir anda "
FPI : ( diem kagak bisa ngomong )
Pemuda :
"Musafir itu jangan di lihat dari pakaiannya,kami para musafir justru berpakaian seadanya,kenapa ? karena bagi saya dan rata rata musafir yg berjalan kaki,pakaian yg paling bersih,sarung yg bersih,itu untuk kami pakai di saat kami menunaikan ibadah kami kepada Alloh SWT,anda mengerti itu?!" ( nunjuk ke orang FPI )
Lain kali mas,tanya dulu siapa,orang mana,jangan maen tendang aja,di agama Islam tidak di ajarkan kekerasaan seperti yang anda lakukan,anda ga pandang bulu langsung maen tendang aja hanya karena saya berpakaian seperti ini,anda masih mending saya tidak membalas tendangan anda,tanya dulu baik baik,pakai cara persuasif ( di sini ane mulai pikir ini pemuda latar belakang pendidikannya pasti tinggi )...anda jangan maen tendang maen teriak aja,coba kalau anda jadi saya bagaimana...tersingung tidak,apa lagi dengan emosi yg seperti anda,
(Para warga, dua orang FPI, dan saya pada terdiam semua mendengar "taushiyah" dari pemuda tersebut.)
Pemuda:
"Apa perlu anda saya ajarkan dari awal ajaran agama Islam,apa perlu anda saya ajarkan hadist hadist...anda memakai aktribut seorang muslim,anda seharusnya malu dengan pakaian anda tapi kelakuan anda tidak mencerminkan seorang yg ber Agama,boleh lah kita marah sama orang yg suka mabuk,maksiat,tapi bukan dengan cara seperti kekerasan yang anda pakai. Ada orang mabuk,ajak mereka baik baik kembali ke jalan yg benar,bukan di musuhi dan di anggap sampah masyarakat,ada yg suka bermaksiat jangan di bilang orang orang murtad,justru itu kesempatan kita untuk ber ibadah dengan cara mengajak mereka kembali ke jalan yg benar,jangan pernah bosan mengajak mereka"
FPI : ( Terdiam, mereka malah beranjak berdiri dan mau pergi)
Pemuda :
"Anda mau kemana,duduk dan dengarkan saya,saya nyantri bukan 1,2, atau 5 tahun mas,saya nyantri sudah lebih dari 15 tahun,duduk saya ajarkan ajaran Agama yg betul,
FPI :
"Tidak perlu,sudah kalau memang tidak ada masalah saya mau pergi"
Warga :
"Loh kenapa ga mau mas mendengarkan mas nya ini tausiah"
FPI :
"Tidak perlu...sudah saya mau pergi aja"
Pemuda :
"Sudah pa biarkan saja kalau mereka mau pergi,ga ada gunanya berbicara dengan orang emosi,biarkan saja kalau mereka mau pergi,saran saya sama mas mas ini,belajar lagi Agama yg baik dan benar,jangan hanya bisa berpakaian seperti ini,tapi tindak tanduk anda jauh dari ajaran Agama. sekali lagi saya bilang,Agama tidak mengajarkan kekerasan
Akhirnya pada pergit tuh dua orang FPI tadi...sepertinya malu sama pemuda tadi yang belakangan diketahui bernama mas Muhammad Ilham ini.
Saya jadi pingin ngobrol sama mas ini,herannya dia ga mau di panggil ustadz,kata dia...kyai,gus,ustadz itu hanya panggilan aja,panggil nama saja sudah cukup,guru saya pun tidak mau di panggil seperti itu kata mas muhammad ini,gurunya cukup di panggil abah aja
Seperti itulah kejadiannya,ya obrolan antara saya,warga setempat sama mas muhammad ilham malah berlanjut sampai menjelang subuh..trus kita sama sama ke masjid kampung setempat,mas muhammad yang adzan, yang jadi imam ketua rt setempat.
(Sumber: Kaskus)
2 comments